Seorang perempuan di Papua Niugini disiksa lalu dibakar hidup-hidup
setelah dituduh menggunakan sihir saat membunuh seorang anak laki-laki.
Seorang ibu berusia 20-an, yang diketahui bernama Keipari Leniata, disiksa oleh keluarga anak laki-laki yang mati itu. Akhirnya, perempuan itu dibakar di hadapan ratusan orang. Kejadian tragis ini terjadi di Mount Hagen di Provinsi Western Highland, demikian harian National. Sayangnya, polisi dan pemadam kebakaran tak bisa mencegah perbuatan brutal itu.
Sementara itu, harian The Post Courier melaporkan, polisi dan pemadam kebakaran kalah jumlah dibandingkan dengan massa yang marah. Massa bahkan mengusir polisi dari tempat itu. Kepala Polisi Provinsi Western Highland Superintendent Kaiglo Ambano mengatakan bahwa polisi kini menangani kasus itu sebagai kasus pembunuhan dan akan menahan mereka yang bertanggung jawab.
Di sejumlah negara di kawasan Pasifik, sebagian penduduk masih memercayai bahwa kematian dan penyakit misterius adalah ulah penyihir. Beberapa laporan menyebut sejumlah orang, biasanya perempuan, dibunuh karena dituduh menjadi penyihir.
Seorang pemuka agama setempat, Pendeta David Piso, mengatakan, pembunuhan terkait isu penyihir merupakan sebuah masalah besar. Dia menyerukan agar pemerintah segera menghentikan kebrutalan ini.
Sementara itu, Kedutaan Besar AS di ibu kota Port Moresby
mengecam pembunuhan itu sebagai sebuah kejahatan brutal. "Tak ada
pembenaran atas kejahatan seperti ini. Kami harap pemerintah segera
menyelidiki, menangkap, dan menghukum pelaku pembunuhan Leniata,"
demikian pernyataan Kedubes AS.