Raksasa Internet Google telah mengajukan untuk mengubah
beberapa praktek bisnis untuk menghindari kemungkinan denda yang besar
dari otoritas persaingan usaha Eropa.
Komisi Eropa
mengatakan bahwa pihaknya telah menerima proposal rinci dari perusahaan
mesin pencari paling populer di dunia, yang tengah dalam penyelidikan
selama dua tahun menyusul keluhan dari lebih selusin perusahaan
termasuk Microsoft. Demikian dilaporkan Reuters, Jumat (1/2).
Sejumlah perusahaan telah mengeluhkan bahwa Google telah menggunakan kekuatan pasarnya untuk memblokir para pesaingnya.
Jika Komisi persaingan usaha Eropa menyetujui proposal itu melalui prosedur tetap, maka berarti tidak ada denda dan temuan kesalahan yang dilakukan Google.
Perusahaan yang terbukti melanggar aturan tersebut bisa didenda 10% dari omset globalnya, yang kemungkinan akan berjumlah sekitar US$4 miliar jika tidak ada resolusi dalam kasus Google.
Komisioner persaingan Uni Eropa Joaquin Almunia menolak merinci usulan Google tersebut, namun kepada Reuters ia mengatakan, "Kami sedang menganalisanya."
Google pun sudah menanggapi hal ini melalui melalui juru bicaranya Al Verney. Menurut Al Verney, pihaknya dipastikan siap bekerjasama dengan Komisi Eropa.
Google dituduh telah melakukan praktek tidak sehat pada hasil pencarian Internet untuk membuat layanannya lebih menonjol dibanding layanan pesaing.
Menurut lembaga riset comScore, Google menempati urutan pertama dalam mencarian Internet di Eropa dengan pangsa pasar 82%, sementara di AS sebesar 67%.
Sejumlah perusahaan telah mengeluhkan bahwa Google telah menggunakan kekuatan pasarnya untuk memblokir para pesaingnya.
Jika Komisi persaingan usaha Eropa menyetujui proposal itu melalui prosedur tetap, maka berarti tidak ada denda dan temuan kesalahan yang dilakukan Google.
Perusahaan yang terbukti melanggar aturan tersebut bisa didenda 10% dari omset globalnya, yang kemungkinan akan berjumlah sekitar US$4 miliar jika tidak ada resolusi dalam kasus Google.
Komisioner persaingan Uni Eropa Joaquin Almunia menolak merinci usulan Google tersebut, namun kepada Reuters ia mengatakan, "Kami sedang menganalisanya."
Google pun sudah menanggapi hal ini melalui melalui juru bicaranya Al Verney. Menurut Al Verney, pihaknya dipastikan siap bekerjasama dengan Komisi Eropa.
Google dituduh telah melakukan praktek tidak sehat pada hasil pencarian Internet untuk membuat layanannya lebih menonjol dibanding layanan pesaing.
Menurut lembaga riset comScore, Google menempati urutan pertama dalam mencarian Internet di Eropa dengan pangsa pasar 82%, sementara di AS sebesar 67%.